Malang, Pantau - Sedikitnya 70 petani apel dari Kota Batu, Pasuruan dan Malang melakukan demo di depan Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta Pusat, Senin (24/2) kemarin. Demo tersebut sebagai aksi protes kebijakan Kementerian karena membuka kran impor buah hortikultura antara 600-700 ribu ton tahun ini.
Dari impr tersebut, khusus buah apel yang diimpor sekitar 200 ribu ton. Hal itu dinilai sangat merugikan petani lokal karena harga apel lokal tidak bisa naik sehingga harga jual tidak mampu mengangkat produksi petani-petani apel.
Aksi unjuk rasa dilakukan dengan sangat unik. Mereka membawa sekitar dua ton apel dari Batu dan sekitarnya ke Jakarta. Di Jakarta, buah apel itu dibuang di jalan dan sekitar sekitar lokasi kantor Kementerian. Malahan ada juga apel yang dibuang mengenai polisi, penjaga demo.
“Kami kecewa dengan kebijakan Menteri yang membuka kran impor buah apel dan hortikultura lain cukup besar. Kran impor itu akan merugikan petani seperti kami,” ungkap H Yulianto, petani apel asal Kota Batu yang ikut demo di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, ada empat orang perwakilan Kota Batu yang ikut aksi unjuk rasa di Jakarta itu. Mereka juga melakukan aksi seperti pocong dan tidur di atas buah apel yang sudah dibuang ke jalan atau sekitar kantor kementerian.
Aksi itu sebagai simbol bawah petani apel akan mati di atas produksi buah yang menumpuk. Mereka akan mati karena produksi melimpah dan tidak akan mampu terjual banyak dan harga yang sangat rendah.
Menurutnya, petani apel cukup menjual buah dengan harga kisaran Rp 4 ribu per kilogram jika buah impor cukup banyak. Mereka akan merugi karena ongkos produksi pertanian apel bisa mencapai Rp 7 ribu per kilogram untuk tidak merugi.
“Kami meminta impor hortikulura sekitar 200 ribu ton seperti tahun lalu. Kalau impor sekian, khusus apel sebanyak 65 ribu ton sehingga apel lokal masih mendapatkan tempat pada konsumen lokal,” tegas pria berdomisili di Bumiaji Kota Batu ini.
Petani apel Kota Batu datang ke Jakarta setelah bergabung dengan Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN). Aksi demo yang unik tersebut sangat mengundang perhatian dari warga ibukota hingga aparat keamanan yang menjaganya. (dir)
0 komentar:
Posting Komentar